SP PLN Mengadu ke Komisi VI

22-05-2015 / KOMISI VI

Serikat Pekerja (SP) PLN mengadukan nasibnya ke Komisi VI DPR RI. Mereka mengaku keberadaannya sebagai karyawan PLN terancam. Status para karyawan semakin tidak jelas, menyusul rencana privitisasi PLN.

 

Hadir dalam pertemuan dengan Komisi VI itu, Ketua SP PLN, Ketua Dewan Pembina SP PLN, dan beberapa anggota SP PLN. Delegasi diterima Ketua Komisi VI Achmad Hafisz Tohir dan Wakil Ketua Komisi VI Heri Gunawan. Hadir pula beberapa anggota Komisi VI pada Kamis sore (21/5) itu.

 

Menurut Ketua Dewan Pembina SP PLN Ahmad Daryoko, isu dan rencana privatisasi listrik Jawa-Bali oleh Direksi PLN betul-betul mengancam para pekerja. Pasalnya, dengan privatisasi itu dipastikan akan terjadi PHK besar-besaran. Masalah internal di tubuh PLN juga diungkap delegasi SP PLN di hadapan Pimpinan dan para anggota Komisi VI.

 

Hanya saja Pimpinan dan anggota Komisi VI mengkritik delegasi SP PLN yang minim data, sehingga menyulitkan Komisi VI untuk bersikap dan mengkonfrontasikannya dengan jajaran Direksi PLN. Heri Gunawan berkali-kali pula mengingatkan para delegasi agar memberi data lengkap seputar kecurangan dan isu privatisasi yang dilakukan Direksi.

 

Delegasi juga membicarakan inefisiensi yang terjadi di PLN. Hanya saja lagi-lagi delegasi tidak membawa data lengkap seputar inefisiensi yang terjadi di lingkungan PLN yang bisa dijadikan bahan rujukan bagi Komisi VI. Darmadi Durianto Anggota Komisi VI (dapil DKI III) mengatakan, inefisiensi di PLN menyulitkan PLN sendiri untuk memproduksi listrik murah bagi rakyat. 

 

“Kata kuncinya adalah inefisiensi telah merendahkan daya saing PLN. Mestinya SP PLN memberi tahu kami, ini yang harus segera dilakukan. Nanti kita konfrontasikan dengan Direksi,” tandas politisi PDI Perjuangan itu. (mh) Foto: Naefuroji/parle/od

 

 

BERITA TERKAIT
Asep Wahyuwijaya Sepakat Perampingan BUMN Demi Bangun Iklim Bisnis Produktif
09-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berencana akan melakukan rasionalisasi BUMN pada tahun 2025. Salah...
147 Aset Senilai Rp3,32 T Raib, Komisi VI Segera Panggil Pimpinan ID FOOD
09-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengungkapkan raibnya 147 aset BUMN ID Food senilai Rp3,32 triliun. Menanggapi laporan tersebut,...
Herman Khaeron: Kebijakan Kenaikan PPN Difokuskan untuk Barang Mewah dan Pro-Rakyat
24-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen akan mulai berlaku per 1 Januari 2025. Keputusan ini...
Herman Khaeron: Kebijakan PPN 12 Persen Harus Sejalan dengan Perlindungan Masyarakat Rentan
24-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron menyoroti pentingnya keberimbangan dalam implementasi kebijakan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai...